Tips Menasehati Suami
Ketika menjalani peran sebagai istri, saya menyadari betapa
pentingnya untuk dapat berkomunikasi secara produktif dengan suami. Karena
setiap hari kita pasti melakukan komunikasi dengan pasangan, jika komunikasi
tidak dilakukan dengan baik pasti akan menimbulkan perselisihan. Saat yang
sangat tepat untuk menerapkan komunikasi secara produktif adalah ketika istri
ingin menasehati suaminya.
Siang ini saya kembali melihat kaos tergantung di tempat gantungan
kunci, lain waktu saya melihat handuk tergantung di lemari piring atau jaket
tersampir di kursi ruang tamu. Yah begitulah, hal-hal kecil yang tidak terlalu
diperhatikan oleh suami tetapi bisa membuat istrinya jengkel. Sebenarnya mudah
saja bagi saya untuk merapikan barang-barang tersebut ke tempatnya tapi
hal ini tentunya tidak menyelesaikan masalah dan akan terulang lagi keesokan
harinya. Saya sudah sering mengingatkan suami untuk meletakkan barang-barang
pada tempatnya, tapi agaknya peringatan dari saya ini belum sampai kepada suami
karena saya biasanya mengingatkan sambil lalu.
Kali ini saya bertekad untuk menerapkan ilmu komunikasi produktif
yang saya dapatkan dari kuliah Bunda Sayang IIP saat menyampaikan nasehat
kepada suami. Saya mengawali misi ini dengan memberikan contoh yang baik. Saya selalu
meletakkan barang-barang ditempat yang sudah disediakan dan merapikan
barang-barang apapun yang berceceran tidak pada tempatnya. Langkah kedua, saya
memilih waktu yang tepat untuk menyampaikan nasehat yaitu setelah makan malam , saya memanggil
suami dengan lembut dan menatap matanya. Saya berusaha mendapatkan perhatian dari suami dengan
cara mengalihkan perhatiannya dari handphone, laptop, TV, dll.
Setelah mendapatkan perhatian dari suami, barulah saya
menyampaikan nasehat dengan kalimat yang singkat, padat dan jelas. Saya
menyampaikan langsung apa yang saya inginkan (to the point) dengan intonasi suara yang lembut,
“Aku
ingin kamu meletakkan baju di gantungan baju, handuk di jemuran, kunci
mobil/motor di gantungan kunci, dompet di laci kamar atau barang lainnya
ditempat yang seharusnya. Agar rumah kita selalu rapi dan kita mudah mencarinya
ketika dibutuhkan. Bisa?”
“iya
bisa.” Suami menjawab
“Bisa
apa?” saya mengklarifikasi
“Bisa
meletakkan barang-barang ditempat yang sudah disediakan.” Suami menimpali
“Yes,
terima kasih ya sudah mau bekerja sama.” Saya tersenyum lega
Setelah
menyampaikan apa yang saya inginkan, saya memastikan suami menerima informasi
yang saya sampaikan dengan tepat.
#Hari3
#GameLevel1
#Tantangan10Hari
#KomunikasiProduktif
#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#KomunikasiProduktif
#KuliahBunsayIIP
Post a Comment