Membuat Birth Plan



Alhamdulillah usia kandungan saya sudah menginjak minggu ke 30. Sebagai pasangan muda yang baru pertama kali akan mempunyai anak, banyak hal yang harus saya dan suami persiapkan untuk menyambut kehadiran buah hati pertama kami. Salah satu hal penting yang harus kami persiapkan  adalah ilmu.

Beberapa cara kami lakukan untuk menambah ilmu baru, antara lain mengikuti workshop tentang proses persalinan gentle birth, seminar tumbuh kembang anak, serta kelas edukasi menyusui. Selain itu kami juga rajin membaca buku tentang cara merawat baby new born.

Setelah mengikuti workshop tentang Prenatal Class for Gentle Birth bersama suami akhir bulan lalu, saya mencoba menyusun birth plan (rencana persalinan) kemudian saya diskusikan dengan suami. Birth plan yang saya buat berisi tentang hal-hal apa saja yang harus dilakukan saat kehamilan trimester akhir, tempat persalinan dan proses persalinan seperti apa yang saya inginkan, serta apa saja yang harus dilakukan menjelang dan saat proses persalinan.

Menurut saya, penting membuat birth plan terutama bagi kami sebagai pasangan muda yang belum mempunyai pengalaman menjalani proses persalinan. Birth plan dapat menjadi alat komunikasi antara suami dan istri, sehingga istri dapat menginformasikan apa yang diinginkan selama proses persalinan dan suami dapat mengetahui apa yang harus dilakukan untuk membantu persalinan istrinya. Karena saat proses persalinan bukan hanya ibu dan bayi saja yang terlibat, tetapi sang ayah juga harus turut andil dalam membantu jalannya proses persalinan sehingga persalinan berjalan dengan aman, nyaman dan lancar. Bayi, ibu dan ayah harus saling bekerja sama menjalani proses persalinan sebagai sebuah tim.

Setelah membuat birth plan, tugas selanjutnya adalah sering berdiskusi dan mengingatkan suami untuk menjalankan birth plan yang telah dibuat. Melalui proses membuat birth plan ini saya belajar bahwa segala keinginan kita perlu diinformasikan kepada suami, begitu pula sebaliknya. Saya menyadari bahwa suami hanyalah manusia biasa yang tidak bisa menebak atau langsung mengetahui yang saya inginkan tanpa saya memberitahu, begitu pula saya yang hanya manusia biasa. Sehingga kami harus sering mengkomunikasikan apa yang kami inginkan satu sama lain agar tidak terjadi salah paham.


#Hari6
#GameLevel1
#Tantangan10Hari
#KomunikasiProduktif
#KuliahBunsayIIP

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh UteHil. Diberdayakan oleh Blogger.