Suami Juga Bisa Badmood
Pagi ini kami melakukan rutinitas
seperti biasa, jam menunjukkan pukul 05.45 ketika suami menuju mobil untuk
berangkat kerja. Tiba-tiba ada anak kucing keluar dari celah ban dan terdengar
suara beberapa kucing lain yang sepertinya berasal dari dalam kap mobil. Suami
pun kaget dan memeriksa kap mobil. Benar saja, ada 5 anak kucing bersarang di
dalam kap mobil. Keadaan pun berubah, kami mulai panik mencari-cari anak kucing
untuk segera dikeluarkan karena suami tidak ingin terjebak macet jika telat
berangkat kerja.
30 menit berlalu, menangkap anak
kucing di dalam kap mobil tidak semudah yang kami kira. Suami mulai putus asa,
saya mencoba menenangkan dan membantu sebisanya. Tapi sepertinya suami sudah
terlanjur badmood dan memutuskan
untuk cuti kerja hari ini. Kami pun melanjutkan berburu anak kucing. Butuh
waktu sekitar 2 jam untuk bisa menangkap semua anak kucing, itu pun dengan
drama suami yang marah karena kucingnya gampang sekali lepas setelah
tertangkap.
“Jaga kucingnya dengan benar, jangan sampai lepas lagi! Susah
nih nangkapnya” kata suami sambil bersungut-sungut.
“Iya, sudah dijaga benar-benar ini.” Saya menjawab dengan
suara lembut, berusaha untuk tidak ikut emosi.
Padahal saya yang bertugas sebagai
penjaga kucing juga sudah berusaha keras agar kucingnya tidak lepas. Setelah
semua anak kucing dan induknya tertangkap, kami memindahkan lokasi sarangnya
agak jauh dari rumah agar mereka tidak kembali bersarang di dalam kap mobil.
Berdasarkan kejadian pagi ini, saya
belajar tentang bagaimana menjalin komunikasi produktif dengan pasangan bagaimanapun
kondisinya. Ketika suami mulai tersulut emosinya, saya berusaha untuk
menenangkan diri dan tetap merendahkan intonasi suara agar tidak ikut emosi.
Karena saat berkomunikasi dengan pasangan harus berpijak pada nalar untuk
menyelesaikan masalah. Bila emosi sedang tinggi maka redakan dulu emosinya agar
nalar berfungsi dengan baik sehingga komunikasi berjalan dengan produktif. Jika
emosi sedang berada di puncak amarah karena suatu hal tapi tetap memaksakan
untuk melanjutkan komunikasi, maka sesungguhnya tidak ada komunikasi yang ada
hanya suara-suara tinggi yang saling bersahut-sahutan.
#Hari1
#GameLevel1
#Tantangan10Hari
#KomunikasiProduktif
#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#KomunikasiProduktif
#KuliahBunsayIIP
Post a Comment